Sejak beberapa tahun lalu, di setiap penghujung Ramadhan atau awal Syawal, saya sempatkan membuat lontong cap go meh favorit papa (alm) sebagai menu wajib lebaran saat keluarga besar ngumpul. Anggota keluarga besar yang tercatat dalam buku induk saat ini adalah kami berenambelas yaitu mama, lima anak, tiga menantu, tujuh cucu.
Lontong cap go meh ala saya minimalis saja karena saya tidak mau terpaku di dapur, ngeman kegiatan Ramadhan yang lain. Hidangannya terdiri dari:
- Lontong. Iyalaah. Ini cukup pesan pada pedagang lontong langganan yang di Pasar Bunul dekat rumah. Lontongnya padat, mantap, dan harganya terjangkau @1000 rupiah. Untuk kami berenambelas, saya pesan 25 buah lontong.
- Opor ayam dengan 20 potong ayam.
- Telur bumbu petis. Petisnya tidak boleh petis yang KW1 saja, tapi mesti campur 1:3 dengan petis KW3 supaya rasanya tidak pahit. Untuk ini 20 butir telur cukuplah.
- Sambal goreng rebung. Kalau pas tidak ada rebung bisa diganti pepaya muda atau labu siam. Pilih rebung atau labu yang sudah dirajang ya, karena urusan rajang-merajang ini sangat makan waktu.
- Pelengkap: bawang goreng dan bubuk kedelai beli yang sudah siap pakai.
- Krupuk udang.
Sudah. Memasaknya saya cicil 2 hari.
Hari pertama:
Belanja, menggoreng krupuk, menyiapkan bumbu, 3 jam.
Hari kedua:
Membuat opor ayam, telur bumbu petis, dan sambal goreng rebung, mengambil pesanan lontong, 3 jam.
Hari ketiga:
Menghangatkan masakan, laluโฆ
Selamat makan ๐
(Maaf, tidak sempat didokumentasikan, sudah keburu licin tandas ๐ )
loh arek bunul tah, tonggoan lak-an .. kalo wonk malang luwih nge-top e lontong timbang cap gomeh-e ๐
kamsute lontong petis yuu .. ๐