Resensi: Cinta Tak Mungkin Berakhir

Tangga - Cinta Tak Mungkin Berakhir
Tangga – Cinta Tak Mungkin Berakhir

Kali ini saya akan meresensi lirik lagu. Lirik yang beruntung saya pilih untuk diresensi adalah hitsnya Tangga, Cinta Tak Mungkin Berakhir. Alasan kenapa saya pilih lagu ini adalah:
1. Pas lagi mau aja. Jarang-jarang nonton tivi, sekalinya nonton pagi-pagi sambil sarapan ketan ada lagu manis yang musiknya juga enak, jadi lengket deh… *garagaraketan.
2. Video clip-nya lucu. Bukan karena ada Sule (eh, emang Sule lucu?), tapi karena adegan antara model dan bayangannya beda karena di take terpisah.
3. Penasaran, apa yang membuat cinta tak mungkin berakhir.

Kita mulai ya…

Cinta Tak Mungkin Berakhir

Tak ada kisah tentang cinta, yang terhindar dari air mata
No doubt. Kisah cinta hampir selalu berkorelasi dengan air mata. Walaupun disini pengarang dengan yakinnya mengganggap 100% terbukti tanpa galat. Air mata ini bisa air mata sedih (kecewa, sakit hati) dan bahagia. Pernah kan, nangis saking bahagianya.

Namun kucoba menerima, hatiku terbuka, siap untuk terluka
Rasanya semua orang tahu bahwa cinta itu akhir kisahnya ada dua. Berakhir bahagia atau sedih. Nah, disini rupanya si pelaku sudah tahu kalo cintanya bakal berakhir duka. Tapi dia tetap menerima dan siap terluka. Cinta itu hebat ya.. bikin orang nekat…

Cinta tak mungkin berhenti, secepat saat aku jatuh hati
Jatuhkan hatiku kepadamu, sehingga hidupku pun berarti
Proses jatuh memang lebih cepat daripada sembuhnya luka. Apalagi kalau lukanya dalam dan meninggalkan tanda parut. Rasanya jejasnya tidak mungkin hilang. Luka bisa sembuh, tapi memandang bekas luka akan membangkitkan kenangan.

"Jatuhkan hatiku kepadamu, sehingga hidupku pun berarti."  Mending kalau endingnya begini, hehe...
“Jatuhkan hatiku kepadamu, sehingga hidupku pun berarti.”
Mending kalau endingnya begini, hehe…

Cinta tak mudah berganti, tak mudah berganti jadi benci
Walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati
Ini senada dengan lirik sebelumnya. Tidak mudah putar balik. Makanya ada lagu “Stuck on You”. Walaupun harus pergi tetap saja dikuntit cinta. Yang mudah berhenti dan berganti mungkin cintanya abal-abal.

Walau seharusnya bisa saja dulu aku menghindar dari pahitnya cinta
Namun ku pilih begini, biar ku terima sakit demi jalani cinta
Ini akibat mantra cinta tadi, sudah tau bisa menghindar, tapi tetep saja dijalani. Ajaib ya…

Cinta tak mudah berganti, tak mudah berganti jadi benci
Walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati
Hanya kamu yang bisa, bisa membuatku rela
Rela menangis karenamu, rela ku rela
Biar ku pergi sembuhkan hati..
Nah, kalau baris yang ini mengingatkan saya pada lagu dangdut, rela rela rela aaaaku relaaaa, lupa yang nyanyi siapa.

Jadi dari lirik tadi dapat disimpulkan bahwa, cinta itu bikin nangis dan seperti mantra, bagi yang sudah tahu ujungnya bakal tidak enak tetap saja nekat menjalaninya. Tapi dari itu semua, cinta itu adalah kerelaan, rela itu ikhlas. Tidak mengharap balasan apalagi mengharap kembalian (apalagi kalo cuma recehan, bakal rela serela-relanya). Rela sakit, rela menangis, rela memberi… 😉

Tepi Campuhan #SLANK

Kulepas mata memandang
Sawah hijau membentang
Dua ekor anjing berkejar-kejaran
Menyusuri pematang… tepi Campuhan

Kulepas otak melayang
Ikuti semua kenyataan
Dua burung putih turun ke ladang
Mengganggu mimpi-mimpiku

Tepi Campuhan aku sendiri
Menahan hening redup senja ini
Tepi Campuhan aku menyepi
Menahan dingin kabut senja ini
Di sini aku sendiri
Di siniku saat ini nikmati sepi

Hujan turun tak juga berhenti
Halangi sunset yang kunanti
Sepasang capung menginjakkan kaki di kali
Lalu terbang dan hinggap di bunga

Sembunyi diriku dalam pelukan alam
Hindari semua kenyataan
Menggigil tubuhku sadari alam
Di sini aku kecil dan tak berarti

*) dedicated to Tanti and Howie 🙂

Sebuah Lagu: “Bawalah Daku”

Tiba-tiba singgah di ingatanku, desau daun pepohonan penghuni pantai yang lalu membawaku pada lirik sebuah lagu manis di awal ’90-an:

“Pantai telah sepi
tinggallah kutegak sendiri
Ombak kecil membuih
di jemari kakiku oh…

Di hati kecilku
t’lah kurasakan kekagumanku
Padamu yang jauh oh…
Telah ku rasa satu nuansa kalbu
T’lah kau hadirkan
damai dan haru

….”

Lirik yang sederhana, tapi entah menjadikan aku tersentuh seketika… lagu ini sempat menjadi bagian dari kompilasi di dalam album “Blue Sixteen”.  Masa-masa yang manissss… ^_^

Lagunya cantik semi jazzy, dinyanyikan secara duet oleh jagoan festival Harvey Malaiholo dan Fairuz Hussein.  Diaransemen dan diproduseri Elfa Secioria (alm) pada tahun 1989.  Versi YouTube dengan covernya ini didapat dari album Fairuz Hussein’s Pilihan Terbaik’ yang dirilis tahun 1990.  Enjoy it…