Pilih-pilih Ikan Penghuni Aquascape

Memilih penghuni aquascape memerlukan beberapa pertimbangan. Baik pertimbangan estetika, interaksi antarikan maupun fungsi. Sebetulnya sih, sama saja dengan memilih ikan yang akan mengisi akuarium biasa. Beberapa fauna yang dapat menghuni aquascape adalah ikan, udang, dan keong. Berikut pertimbangan memilih penghuni aquascape:

Cara makan.  Pilih hewan herbivora yang tidak ngemil rumput atau daun-daun agar tidak merusak kebun air kita. Jadi hindari meletakkan ikan komet, mas koki, koi, atau louhan di aquascape kita. Walaupun kebanyakan ikan hias air tawar bersifat herbivora, tapi kalau ukurannya kecil, paling-paling yang dimakan hanya alga atau lumut seperti ikan pembersih aquascape SAE (Siamese alga eater) dan CAE (Chinese alga eater).  Ada juga ikan omnivora  seperti discus sehingga jangan mengumpulkan discus dengan udang. Ikan discus sangat suka udang. Mengumpulkan mereka berdua sama saja dengan menyediakan cemilan lezat penuh protein bagi si discus.

Zona air yang disukai.  Usahakan memilih hewan air yang hidup pada lapisan air yang berbeda agar tidak ngumpul di pojokan saja atau di permukaan air saja kecuali saat diadakan arisan ikan. Contoh: udang hias hidup di lapisan bawah sekalian sebagai tukang bersih-bersih lantai, manfish (angelfish) senang melayang-layang di lapisan tengah. Sebaiknya aquascape yang ditempati fauna air dilengkapi dengan alat sirkulasi atau pompa air sekaligus penyaring agar air selalu segar dan kaya O2 sehingga ikan menyebar dan tidak hanya berkumpul di bagian permukaan atau lapisan atas.

Ukuran.  Pilih ikan berukuran kecil karena fokus aquascape terutama pada tanaman. Apalagi untuk tanki ukuran mini seperti milik saya, hiks 😦

Daya tahan.  Pilih ikan yang tahan terhadap perubahan kondisi air karena interaksi dengan tanaman air seringkali tidak kita duga. Misalnya kalau ada tanaman air yang mati karena pembusukan, maka komposisi mikroba di air akan menjadi tidak stabil. Hal tersebut dapat mempengaruhi kelangsungan hidup faunanya.

Dan yang terpenting, biarkan ekosistem aquascape terbentuk stabil dulu selama 1-2 minggu sebelum memasukkan fauna air. Mohon maaf, saya menabrak pakem ini karena tidak sabar ingin segera melihat ikan baronang, eh berenang diantara tanaman air. Pada hari kedua ikan-ikan ini sudah menjadi penghuni aquascape saya tanpa proses adaptasi air pula. Sekalian test daya tahan, hehe 😛

Berikut beberapa ikan yang saya beli untuk mengisi taman air saya:

Catatan: Tanki bulat saya isi dengan ikan yang berukuran lebih kecil. Karena ikan yang lebih besar akan tampak makin besar saat bayangannya terkena efek cembung kaca akuarium. Jadi aneh gitu, hehe…

1. Neon tetra (Hyphessobrycon innesi) Ikan imut dengan warna biru terang seperti lampu neon di sepanjang tubuhnya ini merupakan ikan pilihan si kakak. Sayangnya semua wafat pada hari ketiga nyemplung di akuarium. Diduga karena tidak dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan ikannya juga masih terlalu muda (sepertinya).

2. Guppy (Poecilia reticulata) Selain lincah, ikan dengan warna-warni cerah ini cukup tahan dengan perubahan lingkungan. Sehingga saya membeli lagi beberapa gara-gara ngiler melihat keindahannya saat mengantar teman belanja perlengkapan aquascape.

Guppy dan alm.neon tetra :(
Guppy dan alm.neon tetra 😦

3. Sumatran barb/tiger fish (Puntius tetrazona) Sesuai dengan nama dan motif di badannya, ikan ini ternyata galak ya. Ikan yang termasuk jenis teritori ini jangan dipiara terlalu banyak. Saya hanya membeli sepasang agar mereka kejar-kejaran sendiri daripada mengganggu ikan yang lebih kecil. Karena lincah kejar-kejaran, tidak heran si bebi jadi tertarik dan berhasil menangkap salah satunya untuk dijadikan cemilan. Hiks.

4. Manfish/angelfish (Pterophyllum scalare) Dinamai manfish karena karakternya yang tenang dan elegan. Haish! Selain tahan dengan perubahan lingkungan, ikan ini gerakannya pelan dan tidak grusa-grusu. Kalau dikasi makan juga tidak rebutan seperti guppy. Bener-bener cool dan baik hati. Saya juga menambah beberapa ikan ini karena permintaan si adik.

Sepasang manfish dan tigerfish.  Walaupun kadang si tiger usil, tapi si manfish tetap bertahan tidak terganggu *cuek*.  Jadi cocoklah dijadikan satu.
Sepasang manfish dan tigerfish. Walaupun kadang si tiger usil, tapi si manfish tetap bertahan tidak terganggu *cuek*. Jadi cocoklah dijadikan satu.

5. CAE/Chinese alga eater (Gyrinocheilus aiymoniyeri) Terakhir ini adalah ikan pemakan alga. Daripada memelihara ikan sapu-sapu yang tampilannya out of date, mendingan si kuning ini atau temannya SAE (Siamese alga eater) sebagai ikan pembersih. Senang berada di lantai akuarium untuk mencari remah-remah sisa makanan ikan yang lain, ikan ini terbukti sebagai cleaning service yang baik. Jangan banyak-banyak membelinya, karena dia termasuk jenis teritori seperti tiger fish.

Semua jenis ikan tersebut harganya @1.000-1.250 rupiah.

Demikian, walaupun masih ngiler ingin memelihara lebih banyak fauna air yang super cantik, tapi dengan mempertimbangkan ukuran akuarium yang super imut saya harus menahan keinginan tersebut. Yah, daripada mereka nanti tinggal di ASSSS (akuarium sangat super sempit sekali), kasian kan 🙂

Published by

Safrina Dewi

Sebutir pasir dalam lautanNya, yang berusaha memaknai hari untuk mencapai ridhoNya...

9 thoughts on “Pilih-pilih Ikan Penghuni Aquascape”

    1. Halo Yudi, ganti air atau water change tidak perlu memindah tanaman. Sampai hari ini yg saya lakukan hanya beberapa bulan sekali mengganti sekitar 50% air untuk mempertahankan kualitas air dlm ekosistem tertutup aquascape. Yang rutin adalah menambah air untuk mengganti air yg menguap.

Leave a comment