Laboratorium Kecil Saya

Ini bukan bagian dari resolusi akhir tahun. Juga bukan cita-cita karena kemucuken (baca: terlalu ngayal).

Sebetulnya saya sebut terlalu ngayal karena ingin merendah di mata Tuhan. Selebihnya, saya optimis bisa. Sebagaimana saya merawat keinginan ini sejak dulu sekali. Saat rumah tinggal kami selalu dikitari tanah kebun yang ditanami kelapa gading, ketela pohon, ubi kayu, kenikir, pisang, jambu bangkok, rambutan, mangga, hingga beberapa pokok manggis.

Saya ingin mempunyai laboratorium kecil di samping rumah. Sehingga, setiap saya ingin, saya dapat melakukan beberapa eksperimen kecil tentang tanaman. Disana minimal tersedia berbagai media kultur, inkubator, dan mikroskop. Tentu saja dilengkapi dengan berjenis-jenis tabung percobaan. Seiring dengan hal-hal baru yang saya ketahui, saya juga akan melengkapi laboratorium itu dengan alat dan bahan isolasi DNA. Nantinya, banyak yang dapat dilakukan disana. Hibridisasi tanaman, identifikasi tanaman, dan tahap pemuliaan tanaman lainnya.

Lebih lanjut, karena saat ini saya mendalami ilmu tentang manusia, akan ada laboratorium biomedik. Mungkin di lantai dua, atau dua dan tiga. Karena akan diperlukan ruang uji mikrobiologi, farmakologi, dan genetika. Banyak eksperimen yang bisa dilakukan disana. Misalnya tentang pengembangan obat dan antibiotik berbasis herbal serta perbedaan respon obat tertentu sehubungan dengan variasi gen manusia. Alat tambahannya mesin PCR dan frezeer -20 derajat C. Sedangkan bak elektroforesis dan UV light numpang laboratorium kampus saja. Karena, selain mahal, laboratorium kecil yang saya inginkan sudah menjadi bangunan tiga lantai…

Published by

Safrina Dewi

Sebutir pasir dalam lautanNya, yang berusaha memaknai hari untuk mencapai ridhoNya...

2 thoughts on “Laboratorium Kecil Saya”

Leave a comment